Komisi Perdagangan Federal (FTC) telah meluncurkan kasus terhadap Adobe karena dugaan praktik penipuan yang terkait dengan layanan langganan perusahaan. FTC menuduh Adobe melanggar Undang-Undang Pemulihan Kepercayaan Pembeli Online dan menyoroti beberapa masalah utama.
Pertama, Adobe menggambarkan paket langganannya sebagai bulanan tetapi mengenakan biaya pembatalan ketika seorang pengguna ingin membatalkannya sebelum satu tahun. Selain itu, Adobe menempatkan banyak kendala dalam proses pembatalan, dan seringkali pengguna dibiarkan percaya bahwa mereka telah membatalkan paket tersebut padahal sebenarnya pembayaran bulanan masih berlangsung.
FTC menyatakan bahwa Adobe biasanya menagih 50% dari sisa pembayaran langganan sebagai biaya pembatalan. Hal ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa pendapatan layanan langganan Adobe melonjak dari $7,7 miliar pada 2019 menjadi $14,2 miliar pada 2023.
FTC mengidentifikasi dua terdakwa dari pihak Adobe, yaitu Wakil Presiden Maninder Sawhney dan Presiden Media Digital David Wadhwani.
Adobe membantah tuduhan FTC dan menyatakan akan menempuh jalur hukum. Jika terbukti bersalah oleh Departemen Kehakiman, Adobe akan dikenakan sanksi moneter dan harus mengembalikan uang kepada pelanggan yang dipaksa membayar biaya pembatalan.
Kasus ini merupakan bagian dari upaya FTC yang lebih luas untuk menindak praktik penipuan dan melindungi konsumen. Tindakan Adobe menyoroti pentingnya transparansi dan keadilan dalam model bisnis langganan, dan kasus ini kemungkinan akan memberikan preseden untuk kasus serupa di masa mendatang.
GIPHY App Key not set. Please check settings