Meta Tidak Wajib Bayar Konten Berita Indonesia yang Diunggah Secara Sukarela

Meta, perusahaan induk Facebook, menyatakan bahwa mereka tidak berkewajiban untuk membayar konten berita Indonesia yang diunggah secara sukarela oleh penerbit berita. Hal ini disampaikan oleh Meta dalam tanggapannya atas gugatan yang diajukan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) pada bulan Agustus 2022.

Dalam gugatannya, AMSI menuntut Meta untuk membayar konten berita Indonesia yang diunggah di platform Facebook dan Instagram. AMSI berpendapat bahwa Meta telah melanggar hak cipta penerbit berita dengan menggunakan konten mereka tanpa izin dan kompensasi yang wajar.

Meta membantah tuduhan AMSI dan menyatakan bahwa mereka tidak melanggar hak cipta penerbit berita. Meta berpendapat bahwa konten berita yang diunggah di platform Facebook dan Instagram diunggah secara sukarela oleh penerbit berita sendiri. Oleh karena itu, Meta tidak berkewajiban untuk membayar konten berita tersebut.

Meta juga berpendapat bahwa pembayaran untuk konten berita akan membebani perusahaan dan dapat menyebabkan penurunan kualitas layanan yang diberikan kepada pengguna. Meta menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk mendukung jurnalisme yang berkualitas, namun mereka tidak setuju dengan cara AMSI menuntut pembayaran untuk konten berita.

Gugatan AMSI terhadap Meta merupakan perkembangan terbaru dalam perdebatan global mengenai kewajiban platform teknologi untuk membayar konten berita. Di beberapa negara, seperti Australia dan Prancis, pemerintah telah mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan platform teknologi untuk membayar konten berita. Namun, di negara lain, seperti Amerika Serikat, belum ada undang-undang yang mewajibkan platform teknologi untuk membayar konten berita.

Gugatan AMSI terhadap Meta merupakan ujian pertama bagi undang-undang hak cipta Indonesia yang mengatur tentang penggunaan konten berita oleh platform teknologi. Keputusan pengadilan dalam kasus ini akan menjadi preseden penting bagi kasus-kasus serupa di masa depan.

Sumber: