Jakarta – Tahun 2024 menandai peluncuran 45 perangkat mengejutkan dari Realme. Beberapa memang khusus tersedia di Tiongkok, sementara yang lain hanya dipasarkan secara internasional. Berikut adalah daftar ponsel terbaik dan terburuk dari jenama asal Tiongkok tersebut menurut perspektif kami.
Realme GT 7 Pro: Sang Penyelamat
Saat tahun 2024 menjelang akhir, kehadiran Realme GT 7 Pro hadir bagai penyelamat bagi Realme. Ponsel ini merupakan sebuah flagships sejati dengan chipset terbaru, kamera serba mumpuni, dan baterai bertenaga. Layarnya pun sangat terang, suatu hal yang jujur kami kagetkan.
Perangkat ini memiliki hampir semua yang Anda harapkan dari sebuah perangkat kelas atas. Rating IP69, Android 15 dengan Realme UI di atasnya (salah satu antarmuka lebih baik yang ada di pasaran), dan berbagai fitur menarik lainnya seperti NFC 360 derajat.
Meskipun ponsel ini hadir dengan kapasitas baterai lebih kecil di salah satu pasar utama Realme, hal tersebut tidak terlalu menjadi masalah karena kapasitas 5.800 mAh masih cukup mengesankan, terutama jika dipadukan dengan pengisian daya cepat 120W.
Realme GT 6 Series: Kekecewaan yang Tersembunyi
Seri GT biasanya menjadi jajaran unggulan Realme, tetapi keluarga GT 6 tidak terlalu mengesankan. GT 6T (diluncurkan di Tiongkok sebagai Neo6 SE) hadir dengan chipset Snapdragon 7 series, sementara GT 6 menggunakan Snapdragon 8 series, tetapi itu adalah 8s Gen 3 yang masih bukan merupakan chipset unggulan.
Kemudian ada Realme GT6 yang hadir dengan Snapdragon 8 Gen 3, tetapi memiliki kamera di bawah standar. Lebih parahnya lagi, ponsel ini hanya tersedia di Tiongkok. Satu hal yang kami sukai dari GT 6 adalah pengisian dayanya, tetapi hanya itu saja. Syukurlah GT 7 hadir setelah itu.
Realme 13 Pro+: Upgrade yang Layak Diperhitungkan
Awalnya kami skeptis saat Realme mengumumkan ponsel ini di Bangkok karena tidak membawa banyak pembaruan dibandingkan pendahulunya. Layar, chipset, dan beberapa kamera tidak berubah.
Namun, setelah kami memegang perangkat tersebut, kami menyadari bahwa 13 Pro+ sebenarnya merupakan peningkatan yang cukup bagus. Realme meningkatkan ketahanan, pengisian daya, dan kecerahan layar, menjadikan ponsel ini pilihan yang cukup layak.
Realme 13 Pro+ juga hadir dengan beberapa fitur AI bawaan, menjadikannya ponsel kelas menengah pertama dari perusahaan yang melakukannya. Tentu saja, sebagian besar fitur tersebut berkisar pada pengeditan foto karena chip Snapdragon 7s Gen 2 tidak cukup kuat untuk AI generatif yang sebenarnya. Namun, lensa telefoto benar-benar memberikan kelebihan pada ponsel ini.
Realme 12 Pro+: Marketing Flop yang Kontroversial
Setelah membahas 13 Pro+ sebagai pemenang, kita harus bertanya-tanya, apakah Realme 12 Pro+ masih layak dipertimbangkan? Versi yang lebih baru hadir dengan begitu banyak peningkatan sehingga mudah bagi pengguna untuk melupakan seri 12.
Kami harus menyebutkan apa yang menjadi salah satu kegagalan pemasaran terbesar Realme, meskipun mungkin perusahaan merencanakannya untuk menjadi kontroversial secara sengaja. Kami mengacu pada desain jam tangan mewah yang dirumorkan berkolaborasi dengan Rolex, tetapi berakhir sebagai produk yang dibuat oleh "desainer jam tangan mewah internasional dari Swiss."
Merek ponsel ini bahkan meminjam nama dagang Rolex seperti Submarine, Navigator, dan Explorer untuk pilihan warnanya, yang semuanya merupakan desain ikonik untuk perusahaan Swiss tersebut.
Mungkin Realme menerapkan kampanye PR yang lebih kontroversial untuk meningkatkan popularitasnya. Tidak ada yang namanya publisitas buruk, bukan?
Realme Note 50: Mendefinisikan Ulang Harga Terjangkau
Realme Note 50 diluncurkan cukup lama sehingga bahkan beberapa penggemar berat mungkin telah melupakannya. Kami memilih ponsel ini sebagai pemenang karena merupakan yang pertama dari jajaran Note baru, yakni seri yang ditujukan untuk segmen harga sangat terjangkau tanpa mengorbankan material atau kontrol kualitas.
Ponsel ini diluncurkan sebagai Realme C51 di India karena eksekutif perusahaan tidak percaya bahwa Note harus hadir di pasar Asia tertentu. Namun, ponsel ini berhasil menjangkau berbagai wilayah lain, pada dasarnya memperkenalkan Realme dan ekosistemnya kepada calon pelanggan yang jarang mampu membeli ponsel pintar di atas 100 dolar.
Realme P Series: Power dan Performa yang Berlebihan
P1, bersama dengan P1 Pro, dimaksudkan untuk memberikan kekuatan dan performa mentah (karenanya diberi nama P) di India, tetapi pasar telah dipenuhi dengan ponsel kelas menengah yang sama terjangkau.
Keluarga P kemudian diperluas dengan P1 Speed dan P2 Pro, dan ini akan menjadi hal yang bagus jika tidak ada seri yang terjangkau dalam bentuk ponsel Narzo. Mungkin ini adalah strategi cerdik lain dari Realme, berinvestasi besar dalam membanjiri pasar dengan ponsel di hampir semua kategori harga dan mengkhawatirkan pendapatan dan pemasukan nanti.
GIPHY App Key not set. Please check settings